Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/337

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ini memberikan effect jang tidak menguntungkan kepada sebagian besar pengusaha batik dan mereka mendjadi mangsa spekulasi dari pedagang² Tjina dan Arab, baik dalam pembelian bahan baku batik maupun dalam pendjualan hasil produksi mereka. Tekanan ini sangat berat dirasakan waktu ada krisis ekonomi dunia sekitar tahun² 1929 dan banjak pengusaha² batik jang terlibat dalam kredit/ hutang pada pedagang² Tjina dan Arab. Setelah krisis berachir maka timbul kegiatan kembali dalam dunia pembatikan dan terutama jang muntjul ialah pedagang² bahan baku batik tadi berobah mendjadi peng usaha batik Akibat krisis dunia jang tjukup lama itu (1928 — 1932) maka pemasukan bahan² baku batik ke Indonesia berkurang banjak sekali dan djuga produksi batik turun tjepat sekali. Akibatnja djumlah batik jang tersedia pada pedagang2 batik djuga berkurang. Kesempatan ini dipergunakan baik oleh importir² bahan baku batik maupun oleh pedagang² batik untuk mengadakan pemesanan jang mengakibatkan timbulnja kegiatan² disektor produsen batik dikota Pekalongan. Oleh karena pengusaha² batik sebagian besar lemah dalam permodalan maka mereka terdjerumus lagi kedalam sistim kredit jang mendjadi objek spekulasi oleh pedagang² Tjina dan Arab. Melihat permainan dan praktek jang tidak baik ini dari bangsa Tjina dan Arab terhadap pengusaha² batik, maka beberapa pengusaha batik besar merentjanakan untuk membentuk suatu organisasi jang achirnja dinamakan „Batik Bond”.

2. Masa Perintis:

Pengusaha² batik jang sadar akan akibat permainan bangsa Tjina dan Arab terhadap bangsa kita, maka pada tahun 1936 mereka berkumpul untuk mendirikan suatu organisasi jang diberi nama „Batik Bond" dengan tudjuan ialah:

  1. berusaha membeli langsung bahan baku batik dari para importir jaitu „Big Five”.
  2. mengadakan pendjualan batik bersama.
  3. melepaskan para pengusaha batik dari sistim kredit, jang dikendalikan oleh Tjina dan Arab.

Pelopor² dari organisasi Batik Bond ini antara lain: Hadji Ali djeri, Hadji Zarkasi, Hadji Akil, Hadji Modenoer Wirio. Usaha dari Batik Bond mendapat rintangan dan halangan dari pedagang² Tjina dan Arab di Pekalongan. Sistim perdagangan antara Importir

326