Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/311

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Oleh karena pusat pemasaran batik sebagian besar di Djakarta chususnja Tanah Abang, dan djuga bahan² baku batik diperdagangkan ditempat jang sama, maka timbul pemikiran dari pedagang² batik itu untuk membuka perusahaan batik di Djakarta dan tempatnja ialah berdekatan dengan Tanah Abang. Pengusaha² batik jang muntjul sesudah perang dunia kesatu, terdiri dari bangsa Tjina, dan buruh² batiknja didatangkan dari daerah2 pembatikan Pekalongan, Jogja, Solo dan lain². Selain dari buruh batik luar Djakarta itu, maka diambil pula tenaga setempat disekitar daerah pembatikan sebagai pembantunja.

Melihat perkembangan pembatikan ini membawa lapangan kerdja baru, maka penduduk asli didaerah tersebut djuga membuka perusahaan batik. Daerah pembatikan jang dikenal di Djakarta tersebar didekat Tanah Abang jaitu : Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebajoran Lama, dan daerah Mampang Prapatan serta Tebet. Pengusaha batik bangsa Indonesia banjak muntjul setelah krisis ekonomi berachir jaitu tahun 1932. Motif dan proses batik Djakarta sesuai dengan asal buruhnja didatangkan jaitu: Pekalongan, Jogja, Solo dan Banjumas

II. PERDJUANGAN PENGUSAHA BATIK:

Sesuai dengan sedjarah perkembangan pembatikan di Djakarta, setelah P.D. pertama pedagang batik Tjina banjak membuka bengkel batik, maka jang pesat perkembangannja ialah perusahaan Tjina, karena mereka memenuhi sjarat² jang diperlukan dibandingkan dengan bangsa Indonesia.

Penguasaan bahan baku serta perdagangannja dipegang oleh bangsa Tjina dan pengusaha batik bangsa kita berada dibawah pengaruhnja. Pengusaha kita tak obahnja sebagai mandor sadja dari bengkelnja, modal/bahan baku mendapat kredit dari Tjina dan hasil produksi didjual kepada Tjina jang memberikan kredit itu. Tjara perdagangan ini membawa akibat lemah pada pengusaha batik bangsa kita jang selalu mendapat tekanan dari pedagang² Tjina tersebut.

1. Pembentukan wadah organisasi:

Akibat tekanan² jang diderita oleh pengusaha batik bangsa Indonesia maka beberapa orang pengusaha² batik didaerah Bendungan Udik dan Ilir membentuk organisasi dengan tudjuan dapat menolong anggotanja dari tekanan² jang diderita akibat tindakan Tjina. Usaha pertama ialah menolong anggotanja disektor permodalan, penjediaan bahan baku dan pemasaran hasil produksinja.

300