135.272,— 1964 sebesar Rp. 5.408.173, 1965 sebesar Rp. 15.022.195,— 1966 sebesar Rp. 252.701,— (UB) dan 1967 sebesar Rp. 2.380.324,—.
2. Produksi Mori Djambu:
Selama tahun 1957 sampai 1962 pabrik mendapat djatah benang dari Pemerintah dan kekurangannja dibeli dari pasar bebas. Mulai tahun 1963 karena GKBI telah menghasilkan benang sendiri, maka pabrik Bakti djuga mendapat djatah benang tenun dari GKBI. Lima tahun belakangan ini benang tenun jang dipakai dan menghasilkan mori djambu tertjatat sbb.:
Tahun | Benang/Kg. | Mori/M. | Rata² Mesin Djalan | Karyawan |
---|---|---|---|---|
1963 | 87.184 | 720.294 | 81/91 | — |
1964 | 101.746 | 859.500 | 93/98 | 260 |
1965 | 89.636 | 723.002 | 108/120 | 286 |
1966 | 85.627 | 707.497 | 113/123 | 296 |
1967 | 152.970 | 1.190.365 | 104/251 | 598 |
Djumlah mesin sampai 1964 jang telah terpasang tetap 100 dan jang djalan rata² minimal sebanjak 81 ATM dan maksimal 91 ATM tahun 1963 dan tahun 1964 jaitu 93 dan 98. Tahun 1965 rata² mesin jang djalan naik karena sudah ada pemasangan baru, selandjutnja lihat daftar diatas.
3. Investasi dan sisa hasil pabrik:
Sampai achir tahun 1963 dan achir 1967 tertjatat djumlah investasi dan sisa hasil pabrik jang tertjatat ialah sebagai berikut:
Tahun | Investasi Tetap | Sisa Hasil Pabrik | Keterangan |
---|---|---|---|
1963 | Rp. 49.520.508,— | Rp. 2.074.586,— | |
1965 | „ 492.476.680,— | „ 17.571.972,— | Rugi |
1966 | „ 2.939.059,— UB | „ 303.186,— | |
1967 | „ 5.198.160,— | „ 892.855,— |
4. Neratja kekajaan Bakti:
Untuk tahun 1967 belakangan posisi neratja kekajaan Bakti ialah sbb.:
297