Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/287

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Waktu itu obat² jang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kaju²an antara lain; pohon tom, mengkudu, kaju tingi. Sedangkan bahan kain putihnja djuga memakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import baru dikenal di Indonesia kira² achir abad ke-19.

Pembuatan batik tjap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama jang dibawa oleh seorang Tjina bernama Kwee Seng dari Banjumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknja dalam pewarnaan nila jang tidak luntur dan itulah sebabnja pengusaha² batik dari Banjumas dan Solo banjak memberikan pekerdjaan kepada pengusaha² batik di Ponorogo. Akibat dikenalnja batik tjap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia pertama sampai petjahnja perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnja jaitu batik jap mori biru. Pasaran batik tjap kasar Ponorogo ini terkenal seluruh Indonesia dan produksinja ratusan kodi sehari.

II. ORGANISASI:

1. Pendahuluan:

Akibat dikenalnja pembuatan batik tjap dan masuknja obat² balik dari luar negeri, mengakibatkan produksi batik bertambah banjak dan perkembangan pengusaha² batikpun madju pula dengan tjepat. Di Ponorogo dikenalnja obat² luar negeri kira² tahun 1926 jang diperkenalkan oleh petugas importirnja sendiri, bagaimana tjara penggunaannja. Oleh karena obat2 batik ini lebih murah dari bikinan dalam negeri sendiri dan prosesnja lebih tjepat maka pengusaha batik lebih banjak mempergunakannja.

Waktu² pesatnja perkembangan batik didaerah Ponorogo, maka datanglah krisis ekonomi sekitar tahun 1928-32 dan perkembangan produksi menurun dengan tjepatnja. Waktu itu banjak perusahaan² batik jang bangkrut dan terlibat dengan hutang dan buruh batik banjak jang menganggur dan lapangan kerdja di-mana² sukar ditjari. Setelah berachirnja krisis ekonomi dan tahun 1933 mulai lagi kegiatan produksi batik, pengusaha² jang tadinja berhenti mulai kerdja lagi. Pengusaha² batik di Ponorogo banjak menerima pesanan dari pedagang² batik Ponorogo sendiri dan djuga dari Solo. Bahan² baku batik jaitu mori dan obat² batik di Ponorogo didjual oleh pedagang² Tjina

276