Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/213

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

angan kemerdekaan kegiatan koperasi dan perdjuangan nasional saling bahu-membahu, karena perdjuangan membutuhkan keuangan jang banjak dan pengusaha² batik adalah salah satu sumber keuangan. Tokoh² dari koperasi Djawa Barat kebanjakan mengungsi kedaerah Tasikmalaja dan disinilah diputuskan pertama kali peringatan hari koperasi jang djatuhnja tiap tanggal 12 Djuli tiap tahun dan mengangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia Drs. H. Moh. Hatta jang waktu itu djabatan beliau adalah sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.

Waktu pemerintahan Sukarno berkuasa dalam tahun 1960 dengan Menterinja Letkol. Achmadi (sekarang Majdjen, terlibat Gerakan 30 September 1965) merobah Bapak Koperasi Indonesia dari Drs. Moh. Hatta kepada Ir. Sukarno, waktu itu fungsinja sebagai Presiden Indonesia.

Setelah aggressi kesatu dan Tasikmalaja mendjadi daerah pendudukan Belanda, banjak pembatik mengungsi keluar kota dan kegiatan pembatikan dilangsungkan didaerah pengungsian. Setelah aggressi kedua, banjak penduduk jang kembali kekota dan mereka tidak punja kekajaan lagi untuk melandjutkan usahanja dan tempatnja telah didiami oleh orang lain kebanjakan Tjina. Atas andjuran Sdr. Zakaria Mansjur dari seorang keluarga batik, jang aktip dalam perdagangan, supaja koperasi diaktipkan kembali. Atas pertolongan pedjabat² dari B.I.H. dan Djawatan Koperasi antara lain Pak A. Baehaki sebagai pedjabat Djawatan Koperasi, aktip mendorong supaja koperasi MITRA BATIK diaktipkan kembali. Anggota sebanjak 37 orang mengumpulkan kekajaan mereka sebagai djaminan kredit pada Rakjat Indonesia. Modal jang dipindjam pada BRI digunakan menembus cambric pada BIH di Bandung. Untuk melantjarkan MITRA BATIK selandjutnja diangkatlah beberapa tenaga ahli Sdr. Zakaria Mansjur (almarhum) sebagai Administratur dan A. Baehaki sebagai Wakil Administratur, dengan dibantu oleh 21 orang karyawan. Waktu pendirian pertama GKBI, MITRA BATIK tidak ikut karena sukarnja hubungan dan baru dapat aktip setelah kembalinja pemerintahan R.I. ke Jogjakarta tahun 1949. Dalam rangka perdjuangan pengusaha batik bersama-sama dengan GKBI, supaja pool cambrics diserahkan kepada GKBI, MITRA BATIK aktip. Dan untuk mentjapai tudjuan ini, didalam kepengurusan GKBI, MITRA BATIK diwakili oleh Bapak Eni (almarhum) dan didalam B.T.C. diwakili oleh A.D. Dungga (almarhum). Waktu GKBI mendapat Hak Badan hu-

202