Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/191

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tidak baik dengan adanja „Ordonantie Contingenteering” dan perundingan² jang telah diadakan merekapun djuga gagal, dan dari pihak kita djuga Belanda tidak mendapat backing. Hasil pertemuan dengan Sdr. Saerun dan wartawan Djepang itu sebelumnja telah dimintakan oleh Bapak Djajengkarso supaja djangan dimuat dalam Harian² Indonesia, sebab resikonja tjukup berat, permintaan ini disanggupi. Oleh karena masalah ini oleh Sdr. Saerun dilihat tidak berdiri sendiri dan menjangkut perdjuangan jang lebih luas lagi jaitu : kebebasan ekonomi dan kebangsaan nasional Indonesia. Gambar dan hasil² pokok pembitjaraannja dimuat dalam „Harian Pemandangan edisi Batavia” tanggal 12 Djuni 1934 dengan teks antara lain berbunji : „ mau kerdja sama, tapi kalau ada hal jang bertentangan minta dimaklumkan, djikalau saja mati atau hidup, harus ada disamping bangsa saja sendiri”. Teks jang dimuat dalam gambar tjukup tadjam sebagai tamparan pada Pemerintah Kolonial waktu itu, dan akibatnja Bapak Djajengkarso dipanggil oleh Pemerintah Belanda untuk diminta pendjelasan tentang soal tersebut. Pemerintah Belanda mengharapkan supaja Bapak Djajengkarso menuntut Saeroen jang tidak

Tokoh² pengusaha batik Jogjakarta dan pelopor pendiri Koperasi PPBBP Jogjakarta tahun 1934 dan pendiri Koperasi Pusat GKBI tanggal 18 September 1948 di Jogjakarta. Keterangan gambar dari kiri kekanan : Bapak R.Ng.H. Ronowirono (almarhum) Bapak A. Zarkasi Djojoaminoto dan Bapak S. Djajengkarso (almarhum).

180