Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

memperhatikan pendidikan, jang biajanja diperoleh dari keuntungan. Kedua-duanja meletakkan titik berat pada kerdjasama untuk membela keperluan bersama. Keuntungan bukan mendjadi tudjuan, melainkan diterima sebagai hasil bekerdja.

Jang membedakan kooperasi Indonesia dengan kooperasi Barat terdapat dalam pendapatnja tentang bantuan sosial. Sampai pada waktu jang achir ini kooperasi Barat semata-mata ekonomi tudjuannja dan sifatnja. Bantuan sosial kepada masjarakat tidak wadjib baginja. Itu tugas pemerintah dan badan-badan sosial lainnja. Kooperasi Indonesia menganggap dirinja bagian dari masjarakat. Ia berusaha bukan untuk kepentingan golongan sendiri, melainkan djuga untuk masjarakat. Sebab itu sebagian dari keuntungan diberikan untuk keperluan masjarakat. Kooperasi Indonesia ikut meringankan beban Pemerintah terhadap masjarakat.

Inisiatif jang datang dari masjarakat untuk mendirikan sekolah, untuk memperbaiki kampung, untuk mendirikan rumah sakit dan ada kalanja mesdjid dibantunia menurut kesanggupannja. Bantuan G.K.B.I. kepada pembangunan Rumah Sakit Islam jang sedang dibangun di Djakarta tidaklah sedikit. Mesdjid jang akan didirikan dalam lingkungan rumah sakit itu, ongkosnja dipikul seluruhnja oleh G.K.B.I.

Oleh karena masjarakat Indonesia terkebelakang dalam berbagai rupa, dasar bagi kooperasi Indonesia ialah berkembang terus, mengedjar ketinggalan. Untuk berkembang perlu persiapan dari dalam. Kooperasi mengembangkan usahanja dengan djalan bantu-membantu dengan kredit. Itulah gunanja kooperasi kredit, jang menggerakkan anggota-anggotanja menabung sebanjak-banjaknja. Tetapi inflasi jang deras ladjunja pada masa jang achir ini mengurangkan keinginan menabung, tetapi tidak membunuhnja sama sekali. Dimasa sedikit normal, pada permulaan kita merdeka kooperasi tidak memindjam untuk membangun sesuatunja, membangun paberik, membeli peraliu motor dan alat-alat pengail. Ia menjimpan berangsur-angsur. Kalau sudah terkumpul modalnja jang diperlukan, barulah dilaksanakan maksud itu. Gigih dan sabar dilatih dalam organisasi G.K.B.I. jang mau mendirikan paberik textil, menjimpan dengan sistim jang tertentu. Misalnja bagi tiap-tiap yard mori jang didjual, disimpan Rp. 1,—. Uang simpanan itu rupanja ketjil, tetapi apabila dibandingkan dengan