Lompat ke isi

Habis Gelap Terbitlah Terang/Permoelaan kalam

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

PERMOELAAN KALAM.


Pendoedoek tanah Hindia tentoe banjak jang kenal akan S. P. toean Mr. Abendanon, Directeur van Onderwijs, Eeredienst en Nijverheid, jang telah berhenti dan sekarang bertempat dikota den Haag ditanah Belanda. Toean itoe seorang Belanda jang ta' tahoe akan djerih pajah, djika akan bekerdja oentoek menolong memadjoekan tanah Hindia dan pendoedoeknja. Sedjak dahoeloe waktoe jang moelia masih di Hindia, sampai sekarang ditanah Belanda selaloe beliau beroesaha dengan sekoeat-koeatnja oentoek kebaikan dan keselamatan Boemipoetera tanah Hindia. Siapa jang dahoeloe membatja soerat kabar Bintang Hindia, tentoelah ada membatja boeah pikiran toean Abendanon semasa beliau masih mendjabat pangkat Directeur van O. E. en N. di Hindia. Boeah pikiran toean itoe dioerai dan dipaparkan oléh engkoe Dr. 'Abdoel Rivai jang déwasa itoe mendjadi Hoofdredacteur s.k. Bintang Hindia.

Banjaklah djasa dan kebaikan toean Abendanon kepada kita pendoedoek tanah Hindia; tetapi hal itoe ta' oesahlah diperbintjangkan lebih landjoet; hanjalah satoe dari pada kebaikannja itoe jang perloe dipaparkan dan jang bergoena oentoek kita ini. Toean Abendanon sesoeai sekali pikirannja dengan Radén Adjeng Kartini tentang maksoed hendak memadjoekan tanah Hindia. Pertimbangannja itoe ialah:

„Djikalau sekiranja tanah Hindia betoel-betoel hendak dimadjoekan, boekanlah laki-laki sadja, tetapi perempoean-perempoean bangsa Boemipoeterapoen wadjiblah dimadjoekan poela, karena dari pada perempoeanlah keloear bermoela-moela pendidikan akan anak-anak jang kelak akan mendjadi besar. Oléh sebab itoe haroeslah poela perempoean beroléh pendidikan jang baik dan berboedi pekerti jang sempoerna.”

Boeah pikiran itoelah menjoeroeh toean Abendanon mengoempoelkan soerat-soerat R. A. Kartini, dan mendjadikan dia seboeah kitab dan menjoeroeh mentjétak kitab itoe, soepaja bangsa Belanda boléh tahoe hal-hal apakah jang dapat memadjoekan pendoedoek tanah Hindia. Tetapi pekerdjaan itoe beloemlah tjoekoep, bila bangsa Belanda sadja mengetahoei hal itoe; bangsa R. A. Kartini sendiripoen wadjib poela mengetahoei apa jang patoet diperboeat oléh meréka itoe oentoek memadjoekan diri meréka itoe sendiri. Oléh karena itoelah, toean Abendanon meminta kepada kami menerbitkan kitab ini dengan bahasa Melajoe, Pekerdjaan menterdjemahkan itoe soeatoe pekerdjaan jang berat; soenggoehpoen demikian, kami ta' dapat menolak permintaan itoe, karena hal itoe kami pandang soeatoe kewadjiban pada kami dan haroes dengan segera kami lakoekan.

Setelah pikiran kami boelat akan mengerdjakan pekerdjaan jang berat itoe, maka kami hadapkan permintaan kepada Commissie voor de Volkslectuur di Betawi, kalau-kalau Commissie itoe soeka mentjétak kitab jang hendak diterdjemahkan itoe. Pada boelan Februari 1917 kami mendapat soerat dari Commissie jang terseboet, bahwa dengan segala soeka hati madjelis itoe soedi mentjétak kitab ini. Dengan besar hati toean Abendanon serta kamipoen mengoetjap terima kasih kepada Commissie voor de Volkslectuur atas kesoedian itoe.

Kepada bangsa kami, bangsa Hindia, kami berharap dan meminta, soepaja ia akan mempoenjaï kitab ini dan membatjanja soenggoeh-soenggoeh.

Achirnja kami hadapkan péna kami kepada pembatja-pembatja kitab ini serta kami minta pertolongan, moedah-moedahan toean-toean soedi akan memberi tahoekan kepada kami kesalahan jang terdapat dalam kitab ini, soepaja pada tjétakan jang kedoea kesalahan itoe dapat dioebah.

PENJALIN.



————