Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari/Bab XXXVI

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Mengelilingi Doenia Dalam 80 Hari  (1922)  oleh Jules Verne
Bab XXXVI
Bab Jang Ketiga Poeloeh Enam
Peri meriwajatkan Phileas Fogg mendapat kemenangan.


Sekarang pendak diriwajatkan disini betapa pikiran orang Inggeris beroebah, setelah tersiar chabar seloeroeh keradjaan Inggeris, bahasa pentjoeri jang sebenarnja, jaïtoe James Strand, jang telah tertangkap pada tanggal 17 December.

Tiga hari sebeloem itoe Fogg masih ditoedoeh djoega sebagai pentjoeri, sehingga Inspecteur Polisi Fix selaloe mengikoet dia djoega; akan tetapi setelah si chianat jang mentjoeri wang bank itoe telah ditangkap oléh polisi, Phileas Fogg kelihatanlah kebenarannja dan dihormati dan dimoeliakan orang sebagai sediakala.

Keadaan itoe soenggoeh besarlah pengaroehnja atas pikiran orang Inggeris tentang Phileas Fogg; soerat-soerat chabar ditanah Inggeris membentangkan hal itoe pandjang lébar. Sekalian orang jang bertaroeh atas kemenangan atau kealahan Phileas Fogg, lagi poela meréka jang telah meloepakan segala hal perdjalanan Fogg itoe seolah-olah terbangoenlah dari pada tidoernja jang njenjak oléh berita dalam soerat kabar itoe. Segala pertaroehan mendjadi hidoep poela. Banjaklah orang mengadakan pertaroehan lagi, sedang effect-effect Phileas Fogg, naiklah harganja.

Dalam tiga hari jang kemoedian itoe lawan Phileas Fogg bertaroeh di Reform-club ta' sabar lagi menantikan waktoe, karena meréka tiada mengetahoei dengan njata bagaimana keadaan Fogg itoe. Phileas Fogg jang soedah diloepakan meréka itoe, tiba-tiba kelihatan poela dalam pikirannja masing-masing. Dimanakah Fogg itoe? Pada hari tertangkapnja James Strand ja`ni pada tanggal 17 December, itoelah hari jang ketoedjoeh poeloeh enam sesoedah Fogg berangkat dari London, akan tetapi pada hari itoe beloem ada chabar, bahwa Fogg soedah poelang dari pelajarannja. Ta' boléhkah ia meneroeskan perdjalanannja seperti telah didjandji­kannja; merasa alahkah Fogg dalam pertaroehannja? Hendak datangkah ia nanti hari Sabtoe tanggal 21 December, malam hari djam poekoel sembilan koerang seperempat, dengan sekonjong­-konjong sebagai djatoeh dari langit didepan Reform-club?

Disini ta' oesah diriwajatkan, betapa perasaan hati tiap2 bangsa Inggeris dalam tiga hari jang terseboet diatas. Orang memoekoel kawat ke Amérika dan ke Asia akan mengetahoei keadaan Fogg. Siang dan malam roemah di Saville-Row diamat-amati orang benar. Tetapi Fogg ta' kelihatan. Polisipoen ta' tahoe djoega akan nasib Inspecteur Fix itoe, jang soedah tersesat pikirannja mengikoet perdjalanan Phileas Fogg. Akan tetapi segala hal itoe sama sekali tiada mendjadi alangan sedikitpoen akan mengadakan pertaroehan baroe lagi. Orang banjak memandang Phileas Fogg seakan-akan seékor koeda patjoe jang telah dekat pada penghabisan djalan roepanja. Akan tetapi makin dekat kepada penghabisannja itoe, makin koeranglah kepertjajaan orang akan kemenangan Phileas Fogg itoe, sehingga orang jang bertaroeh atas kemenangannjapoen koeranglah djoega; hanja lord Albemarle jang loempoeh itoelah jang selaloe tetap dalam pengharapannja akan kemenangan Fogg itoe.

Pada hari Sabtoe malam jang terseboet itoe banjaklah orang pergi menonton ke Pall-Mall dan djalan-djalan raja dekat itoe; boléh dikira bahwa sekalian orang jang biasa berdagang dibeurs toeroetlah datang menonton dan sekaliannja itoe berkeroemoen didepan Reform-club. Oléh karena itoe kendaraan ta' boléh masoek, penontonpoen berdjalan berdesak-desak. Polisi-polisi agén Inggeris merasa soesah pajahlah akan menshan orang jang beriboe-riboe itoe; maka makin dekat kepada djam pengabisan segala pertaroehan, makin rioehlah soeara penonton jang beriboe­-riboe itoe.

Pada malam jang terseboet diatas kelima orang lawan Phileas Fogg main whist itoe sedjak dari poekoel toedjoeh petang telah berkoempoellah di Reform-club. Maka dengan perasaan hati jang ta' ada samanja, kelima meréka itoe bersiaplah menantikan kedatangan Fogg. Kedoea toean bank, John Sullivan dan Samuel Fallentin, toean ingenieur Andrew Stuart, toean administrateur bank Gauthier Ralph dan toean paberik minoeman Thomas Flanagan, semoeanja bernanti dengan berdebar-debar darahnja.

Tatkala dilihat orang djam dalam bilik besar di Reform-club itoe soedah poekoel setengah Sembilan koerang lima menit, Andrew Stuart berbangkitlah, seraja katanja :

„Hai toean-toean, doea poeloeh menit lagi sampailah waktoenja Phileas Fogg mengelilingi doenia seperti soedah didjandjikannja."

Maka bertanjalah Thomas Flanagan, katanja: „Bilamanakah keréta api dari Liverpool datang?"

Maka djawab Gauthier Ralph: „Keréta api jang pertama da­tangnja poekoel toedjoeh lebih doea poeloeh tiga menit."

Maka berkatalah poela Andrew Stuart, oedjarnja: „Hai toean-toean, apabila Phileas Fogg datang dengan keréta api poekoel toedjoeh lebih doea poeloeh tiga menit, nistjajalah sekarang ia soe­dah ada disini. Sekarang boléh kita pestikan bahwa kita menang dalam pertaroehan ini."

Maka kata Samuel Fallentin: „Baiklah djangan kita menetapkan kemenangan kita dahoeloe. Toean-toean sekalian tahoe, bahasa Phileas Fogg itoe seorang jang amat gandjil 'adatnja. Tiadalah seorang jang sangat teliti seperti Phileas Fogg. Djikalau ia datang hendak main whist disini, ta' pernah léwat atau dahoeloe dari waktoe kebiasaannja. Saja ta' kan héran, apabila Phileas Fogg datang pada waktoe jang penghabisan, sekali seperti telah kita tentoekan."

Andrew Stuart jang senantiasa merasa gementar badannja, berkatalah : „Meski benar, saja hendak melihat dahoeloe dengan matakoe sendiri, jang Phileas Fogg akan datang pada waktoenja."

Thomas Flanagan menjamboeng perkataannja, oedjarnja: „Benar­lah perkataan toean: pikiran Phileas Fogg akan boléh mengelilingi doenia delapan poeloeh hari itoe sekali-kali tiada boléh djadi. Betapa djoega Fogg mengingati dan memperhatikan waktoe dalam perdja­lanannja, ta' selamanja ia boléh menjahkan diri dari pada berbagai­-bagai hal; kelambatan perdjalanan doea atau tiga hari sadja membinasakan seantéro pelajarannja kelak."

John Sullivan menjamboeng : „Lain dari pada itoe, ta' boléh kami loepakan, bahwa sedikitpoen ta' ada chabar jang kita dengan tentaug Phileas Fogg itoe; dalam kitab peringatannja tertoelis djoega segala kantor-kantor kawat seloeroeh doenia."

Maka berkatalah poela Andrew Stuart : „Hai toean-toean, Phileas Fogg teranglah alah dalam pertaroehannja, seratoes kali alah! Toean-toean boléh tahoe, apabila ia hendak sampai di London pada waktoe jang ditentoekan, nistjaja dari New-York ia akan naik kapal „China" jang tiba kemarin di Liverpool. Lihatlah dalam soerat chabar Shipping- Gazette ditempat nama-nama penoem­pang, nama Phileas Fogg ta' ada bersoea. Meski kita oempamakan perdjalanan Phileas Fogg ta' ada mendapat soeatoe alanganpoen, sepandjang pikirankoe di Amérikapoen beloem sampai ia sekarang. Telah saja hitoeng bahwa Fogg akan sampai disini doea poeloeh hari léwat dari pada waktoe jang telah kita tentoekan; dari sebab itoe, lord Albemarle akan alah djoega lima riboe pond."

Maka Gauthier Ralph berkata : „Perkataan toean banjak benar kami boléh pastikan akan menang, wissel Phileas Fogg itoe boléh kami toekarkan kepada gebroeders-Baring."

Pada ketika itoe kebetoelan soedah poekoel setengah sembilan lebih sepoeloeh menit.

Maka berseroelah Andrew Stuart: „Lagi lima menit."

Kelima orang anggota Reform-club itoe berpandang-pandanganlah seorang dengan seorang. Orang boléh mema`loemi, bahwa hati meréka itoe makin berdebar-debar, karena meski meréka itoe toekang main whist jang pandai-pandai, tetapi pertaroehan dengan Fogg itoe boekanlah perkara biasa adanja. Akan tetapi meréka ta' soeka memperlihatkan perasaan hati masing-masing, kemoedian atas permintaan Samuel Fallentin kelima sahabat itoe pergi main whist.

Maka, kata Andrew Stuart sedang doedoek: „Saja tiada hendak memberikan bahagiankoe seperlima dari pertaroehan doea poeloeh riboe, meski orang hendak membeli itoe tiga riboe sembilan ratoes sembilan poeloeh pond sekalipoen."

Thomas Flanagan berkata: „Lihatlah sekarang soedah poekoel setengah sembilan lebih tiga belas menit", sambil menjorongkan kartoe jang diberikan oléh Gauthier Ralph. Tiba-tiba berhentilah soeara orang seolah-olah padamlah lampoe. Dalam bilik besar di Reform-club tiada kedengaran soeara orang. Akan tetapi diloear rioehlah soeara orang bersorak-sorak; ajoenan djam kelihatan bergojang-gojang tiap-tiap sekonde; dengan tiada disahadja kelima sahabat itoe masing-masing menghitoeng djoega gojangan itoe.

John Sullivan berkata, oedjarnja: „Sekarang soedah poekoel sete­ngah sembilan lebih empat belas menit." Tatkala orang mendengar soearanja itoe, ketahoeanlah bahwa ia berkata itoe dengan soeara jang mengandoeng ketakoetan.

Semenit lagi kelima meréka akan menanglah dalam pertaroeh­annja. Maka Andreuw[1] Stuart dan teman-temanhja berhentilah main whist. Kartoepoen diletakkannjalah.

Sampai kepada sekonde jang keempat poeloeh, Fogg beloem djoega datang; pada sekonde jang kelima poeloeh, poen tidak djoega datang.

Sampai kepada sekonde jang kelima poeloeh lima, sekonjong­-konjong terdengarlah diloear sebagai soeara goentoer, ja`ni soeara orang banjak bersorak-sorak, bertepoek tangan, ada djoega jang memaki-maki. Soeara jang rioeh rendah itoe makin lama makin dekat kedengaran.

Kelima orang jang bermain itoe berdirilah.

Setelah sampai kepada sekonde jang kelima poeloeh toedjoeh, pintoepoen diboeka oranglah; sebeloem sampai kepada sekonde jang keenam poeloeh, sekonjong-konjong tampaklah Phileas Fogg dimoeka pintoe, diiringkan oléh beriboe-riboe orang jang bersorak­ sorak dan toeroet masoek djoega kedalam Reform-club. Dengan sabar berkatalah Phileas Fogg: „Toean-toean, inilah saja soedah kembali!"

Catatan kaki[sunting]

  1. sic