Antiquitates Iudaicae/Volume X

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas

VOLUME X[sunting]

Memuat Rentang Waktu Seratus Delapan Puluh Dua Setengah Tahun.

Dari Pembuangan Sepuluh Suku sampai Tahun Pertama Koresh.

Bab 1[sunting]

Bagaimana Sanherib membuat ekspedisi melawan Hizkia; Apa ancaman yang dibuat Rabshakeh kepada Hizkia ketika Sanherib pergi melawan orang Mesir; Bagaimana nabi Yesaya menguatkannya; Bagaimana Sanherib setelah gagal di Mesir, kembali dari sana ke Yerusalem; Bagaimana setelah ia menemukan tentaranya hancur, ia pulang ke rumahnya; dan apa yang menimpanya tidak lama kemudian.

Bab 2[sunting]

Bagaimana Hizkia sakit dan hampir mati; dan bagaimana Allah menganugerahkannya hidup lima belas tahun lagi. [dan menegaskan janji itu] dengan memundurkan bayangan sejauh sepuluh derajat.

Bab 3[sunting]

Bagaimana Manasye memerintah setelah Hizkia; dan bagaimana ketika dalam pembuangan ia kembali kepada Allah dan dikembalikan ke kerajaannya dan meninggalkannya kepada [putranya] Amon.

Bab 4[sunting]

Bagaimana Amon memerintah menggantikan Manasye; dan setelah Amon memerintahlah Yosia; Ia saleh dan tekun beragama. Juga mengenai nabiah Hulda.

Bab 5[sunting]

Bagaimana Yosia berperang melawan Neco [Raja Mesir.] dan terluka dan mati tidak lama kemudian; juga bagaimana Neco menawan Yoahas, yang dijadikan raja, ke Mesir dan menyerahkan kerajaan kepada Yoyakim; dan [terakhir] mengenai Yeremia dan Yehezkiel.

Bab 6[sunting]

Bagaimana Nebukadnezar, ketika ia telah mengalahkan Raja Mesir mengadakan ekspedisi melawan orang Yahudi, dan membunuh Yoyakim, dan membuat Yoyakhin, putranya, menjadi raja.

Bab 7[sunting]

Bahwa Raja Babel menyesal telah menjadikan Yoyakhin sebagai raja, dan membawanya pergi ke Babel dan menyerahkan kerajaan kepada Zedekia. Raja ini tidak mau mengikuti apa yang telah dinubuatkan oleh Yeremia dan Yehezkiel melainkan menggabungkan diri dengan orang Mesir; yang ketika datang ke Yudea, dihancurkan oleh raja Babel; juga apa yang menimpa Yeremia.

Bab 8[sunting]

Bagaimana raja Babel merebut Yerusalem dan membakar Bait Suci dan membuang orang-orang Yerusalem beserta Zedekia ke Babel. Juga, siapa saja yang menjabat Imam Besar selama periode raja-raja.

...

4. Dan demikianlah dinasti raja-raja dari Daud berakhir, berjumlah dua puluh satu, sampai raja terakhir, yang seluruhnya memerintah selama lima ratus empat belas tahun, dan enam bulan; dan sepuluh hari; di antaranya Saul, raja pertama mereka, memerintah selama dua puluh tahun, meskipun ia bukan dari suku yang sama dengan yang lain.

5. ... Ia (Nebukadnezar) membakar Bait (Allah) pada bulan kelima, hari pertama bulan itu, pada tahun ke-11 pemerintahan raja Zedekia, dan dalam tahun ke-18 Nebukadnezar: ia juga membakar istana dan menghancurkan kota itu. Maka bait itu terbakar empat ratus tujuh puluh tahun, enam bulan, dan sepuluh hari setelah dibangun. Waktu itu adalah seribu enam puluh dua tahun, enam bulan dan sepuluh hari dari keberangkatan keluar dari Mesir; dan dari air bah sampai kehancuran bait, seluruh jangka waktu adalah seribu sembilan ratus lima puluh tujuh tahun, enam bulan dan sepuluh hari; tetapi dari penciptaan Adam, sampai hal ini terjadi pada bait, ada tiga ribu lima ratus dan tiga belas tahun, enam bulan dan sepuluh hari; begitu besar bilangan tahun-tahun yang terlibat di sini.

6. Sekarang, karena kami telah mengurutkan pergantian raja-raja, dan siapa mereka, dan berapa lama mereka memerintah, aku pikir perlu untuk menuliskan nama-nama imam besar, dan siapa yang menggantikan satu sama lain dalam keimaman besar selama periode raja-raja. Imam besar pertama dalam Bait Suci yang dibangun oleh Salomo adalah Zadok; setelahnya, putranya Achimas menerima kehormatan itu; setelah Achimas adalah Azarias; putranya adalah Joram, dan putra Joram adalah Isus; setelahnya adalah Axioramus; putranya adalah Phideas, dan putra Phideas adalah Sudeas, dan putra Sudeas adalah Juelus, dan putra Juelus adalah Jotham, dan putra Jotham adalah Urias, dan putra Urias adalah Nerias, dan putra Nerias adalah Odeas, dan putranya adalah Sallumus, dan putra Sallumus adalah Elcias, dan putranya [adalah Azarias, dan putranya] adalah Sareas, (14) dan putranya adalah Josedec, yang dibawa dalam pembuangan ke Babel. Semuanya ini menerima jabatan imam besar dari penerusan, putra-putra dari ayah mereka.

7. Ketika raja datang ke Babel, ia menahan Zedekia dalam penjara sampai mati, dan menguburkannya dengan megah, dan mendedikasikan peralatan yang dijarahnya dari Bait Suci Yerusalem kepada ilah-ilahnya sendiri, dan menempatkan orang-orang di negeri Babel, tetapi membebaskan imam besar dari belenggunya.

Bab 9[sunting]

Bagaimana Nebuzaradan mengangkat Gedalya atas orang Yahudi yang tertinggal di Yudea di mana Gedalya tidak lama kemudian dibunuh oleh Ismael; dan bagaimana Yohanan, setelah Ishmael diusir, pergi ke Mesir dengan orang-orang, yaitu orang-orang yang ketika Nebukadnezar menyerang Mesir, ditawan dan dibawa pergi ke Babel.

...

7. Dan ketika mereka di sana, Allah menegaskan kepada nabi bahwa raja Babel akan membuat ekspedisi melawan Mesir, dan memerintahkannya untuk menubuatkan kepada orang-orang bahwa Mesir akan direbut, dan raja Babel akan membantai sejumlah dari mereka dan, akan menawan yang lain ke dalam pembuangan, dan membawa mereka ke Babel; di mana hal-hal ini telah tergenapi sedemikian; karena pada tahun kelima setelah kehancuran Yerusalem, yaitu tahun kedua puluh tiga pemerintahan Nebukadnezar, ia mengadakan ekspedisi melawan Celesyria; dan setelah menguasainya, ia berperang melawan orang Amon dan orang Moab; dan ketika ia telah menaklukkan bangsa-bangsa ini, ia menyerbu Mesir, untuk mengalahkannya; dan ia membunuh raja yang telah memerintah (15) dan mengangkat yang lain; dan ia menawan orang-orang Yahudi yang di sana ke dalam pembuangan; dan menggiring mereka ke Babel. Dan demikianlah akhir bangsa Ibrani, sebagaimana disampaikan kepada kami, dua kali pergi ke seberang Efrat; karena orang-orang dari sepuluh suku telah ditawan ke luar dari Samaria oleh orang Asyur, pada zaman raja Hosea; setelah mana orang-orang dari dua suku yang masih tinggal di Yerusalem ditawan [dibawa pergi] oleh Nebukadnezar, raja Babel dan Kasdim. Mengenai Salmaneser, ia membuang orang Israel dari negeri mereka, dan menempatkan di sana bangsa Cuthean, yang dulunya menjadi bagian di dalam Persia dan Media, tetapi kemudian disebut orang Samaria (Samaritan), dengan mengambil nama negeri dari mana mereka dibuang; tetapi raja Babel, yang membawa pergi dua suku, (16) tidak menempatkan bangsa lain di negeri mereka, yaitu seluruh Yudea dan Yerusalem, dan Bait Suci, terus menjadi padang gurun selama tujuh puluh tahun; tetapi seluruh interval waktu dari pembuangan orang Israel sampai pembuangan dua suku, ternyata adalah seratus tiga puluh tahun, enam bulan, dan sepuluh hari.

Bab 10[sunting]

Mengenai Daniel dan apa yang menimpanya di Babel.

4. ... Daniel juga menyatakan arti batu itu kepada raja, tetapi aku tidak berpikir sepatutunya untuk mengatakannya, karena aku hanya bermaksud menuliskan hal-hal yang telah terjadi atau yang sedang terjadi, tetapi bukan hal-hal di masa depan; tetapi jika ada orang yang ingin mengetahui kebenarannya, supaya tidak mengesampingkan keingintahuan itu, dan tidak bisa menahan kecenderungannya untuk memahami ketidakpastian masa depan, dan apakah terjadi atau tidak, biarlah ia dengan rajin membaca kitab Daniel, yang dapat ditemukannya di antara tulisan-tulisan suci.

...

6. Tidak lama setelahnya raja melihat dalam tidurnya suatu penglihatan lagi; bagaimana ia akan jatuh dari kekuasaannya, dan makan di antara binatang-binatang buas, dan ketika ia telah hidup sedemikian di padang gurun selama tujuh tahun, ia akan memulihkan kekuasaannya lagi. Ketika ia telah melihat mimpi ini, ia memanggil para tukang sihir bersama-sama lagi, dan meminta mereka mengatakan kepadanya apa artinya; tetapi ketika tidak seorangpun dapat mengetahui arti mimpi itu, atau menemukannya bagi raja, Daniel adalah satu-satunya orang yang dapat menjelaskannya; dan sebagaimana telah dinubuatkannya, terjadilah demikian; karena setelah ia tinggal di padang gurun selama waktu yang telah disebutkan, sementara tidak ada orang yang berani merampas kerejaannya selama periode tujuh tahun itu, ia berdoa kepada Allah supaya ia dapat memulihkkan kerajaannya, dan ia kembali ke sana. Namun, jangan ada orang yang menyalahkanku karena menuliskan semua ini dengan cara demikian, kaerna aku menemukannya dalam kitab-kitab kuno kami; karena mengenai hal itu, aku telah jelas menyakinkan mereka yang menganggapku kurang waras pada titik itu, atau mengeluhkan penataanku, dan mengatakannya di permulaan catatan sejarah ini, bahwa aku berniat melakukan tidak lebih dari menerjemahkan kitab-kitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani, dan menjanjikan mereka untuk menjelaskan fakta-fakta itu, tanpa menambah apapun atasnya dari diriku sendiri, ataupun menghilangkan apapun dari sana.

Bab 11[sunting]

Mengenai Nebukadnezar dan penerus-penerusnya dan bagaimana pemerintahan mereka dihancurkan oleh orang Persia; dan apa yang menimpa Daniel di Media; dan apa nubuatan yang disampaikannya di sana.

7.

...

Dan sesungguhnya itu tergenapi, bahwa bangsa kami menderita semua hal itu di bawah Antiokhos Epiphanes, sesuai penglihatan Daniel, dan apa yang ditulisnya banyak tahun sebelum semua itu terjadi. Dengan cara yang sama Daniel juga menulis mengenai pemerintahan Romawi, dan bahwa negeri kami akan dibuat sepi terlantar oleh mereka. Semua hal ini ditinggalkan oleh orang ini dalam tulisan, karena Allah menunjukkannya kepada dia, supaya siapa yang membaca nubuatannya, dan melihat bagaimana semua itu digenapi, akan takjub pada kehormatan yang dianugerahkan Allah kepada Daniel; dan dapat menemukan bagaimana [kelompok] Epicurean membuat kesalahan, yang menyingkirkan Keilahian dari kehidupan manusia, dan tidak percaya bahwa Allah mengatur persoalan dunia, atau bahwa alam semesta diatur dan diteruskan dalam hakekat yang terpuji dan kekal itu, melainkan berkata bahwa dunia ini berjalan menurut kehendaknya sendiri, tanpa penguasa atau pemelihara; yang, tanpa pedoman pelaksanaannya, seperti yang dibayangkan mereka, akan menjadi seperti kapal tanpa nakhoda, yang kita lihat tenggelam dalam angin atau kereta tanpa pengendara, yang terbalik; demikianlah dunia akan hancur berkeping-keping kalau berjalan tanpa Keilahian, dan akan binasa, dan menjadi hampa. Demikianlah, dengan nubuatan Daniel tersebut di atas, orang-orang tampak bagiku sangat keliru dari kebenaran, yang menentukan bahwa Allah tidak punya kuasa atas persoalan manusia; karena jika demikian, dunia berjalan dengan kebutuhan mekanik, kita dapat melihat bahwa semua hal terjadi sesuai nubuatannya. Bagiku sendiri, aku telah menjabarkan hal-hal ini sebagaimana kutemukan dan kubaca; tetapi jika ada orang yang berpendapat lain tentang mereka, biarlah ia menikmati pendapatnya yang berbeda tanpa kusalahkan.